BAB XIII AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA



BAB XII PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRETIF


BAB XI EKUITAS



BAB X LABA



BAB IX BIAYA



BAB VIII PENDAPATAN



BAB VII KEWAJIBAN


Bagan kewajiban

BAB VI ASET



ASET

       Dalam suatu statemen/laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan lain-lain. Didalam laporan posisi keuangan menggambarkan atau memberikan informasi mengenai  elemen aset, liabilitas, dan ekuitas. Disini kita akan membahas tentang aset. Ada yang tau nggak sih, aset itu apa ya?
Aset adalah elemen dalam neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa laporan keuangan dihubungkan dengan elemen liabilitas dan ekuitas. Aset merepresentasikan potensi perusahaan atau badan usaha dalam memproduksi barang dan jasa. Suatu objek atau pos bisa disebut aset apabila memenuhi beberapa karakteristik diantaranya yaitu : manfaat ekonomik masa datang/depan yang pasti, dapat dikuasai dan dikendalikan oleh entitas, timbul akibat transaksi masa lalu.
     Suatu objek dapat disebut aset apabila mengandung manfaat ekonomik yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan pendapatan/kas dimasa yang akan datang. Aset juga merupakan suatu objek yang tidak harus dimiliki namun dapat dikuasai. Penguasaan ini mengandung arti bahwa entitas memiliki kemampuan untuk memelihara, menukarkan, maupun menggunakan manfaat ekonomik serta mencegah akses pihak lain terhadap manfaat. Kemudian aset tersebut harus timbul atas transaksi masa lalu, karena penguasaan harus didahului oleh transaksi atau kejadian ekenomik.
    Selain karakteristik yang dijelaskan diatas ada karakteristik pendukung yang disebutkan FASB antara lain melibatkan kos, berwujud, tertukarkan, terpisahkan, dan berkekuatan hukum. Karakteristik tersebut bersifat menguatkan adanya aset.
a. Melibatkan kos : pemerolehan aset pada umumnya melibatkan kos sebagai penghargaan kesepakatan.
b.  Berwujud: suatu sumber ekonomik yang secara fisis dapat diamati lebih kuat disebut sebagai aset. Namun keterwujudan bukan kriteria mendefinisi aset.
c.   Tertukarkan : manfaat ekonomik tidak hanya terletak pada daya tukar namun juga pada daya guna suatu objek produksi.
d. Terpisahkan: ketertukaran dan keterpisahan hanya syarat memperoleh manfaat suatu aset. FASB tidak memasukkan keterpisahan sebagai kriteria untuk mendefinisi aset.
e. Berkekuatan hukum: pada umumnya kemampuan suatu entitas untuk menguasai manfaat ekonomik timbul akibat hak-hak hukum.

    Diatas kan sudah dijelaskan karakteristik aset, nah untuk mengetahui aset tersebut maka dilakukan pengukuran, penilaian, pengakuan, dan penyajian.
a. Maksud dari pengukuran ini adalah penentuan jumlah rupiah/ angka yang harus dilekatkan pada suatu objek aset pada saat terjadi yang akan dijadikan data.
b. Penilaian: proses penentuan jumlah rupiah objek untuk menentukan makna ekonomi di masa lalu, sekarang, dan masa mendatang. Bisa dikatakan penentuan angka satuan pengukur terhadap suatu objek. Tujuan penilaian aset adalah merepresentasi atribut pos aset yang memilki tujuan kuantitatif. Dan dasar penilaian menurut FASB ada 5 yaitu : historical cost, current (replacement) cost, net realizable value, present value or future cash flows.
c. Pengakuan: pengakuan aset dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi/kejadian. Selain itu kriteria keterukuran, keterandaan, keberpautan harus dipenuhi pula. Pengakuan sifatnya konseptual dan umum. Penerapan kaidah pengakuan sebenarnya berkaitan dengan masalah suatu kos dikapitalisasi/dibiayakan. Apabila pengakuan tidak dipenuhi, kos harus diperlakukan menjadi beban pendapatan sebagai biaya atau rugi.
d.  Penyajian: pos-pos aset harus dipelajari dari standar yang mengatur tiap pos. penentuan kos suatu objek pada saat pemerolehan merupakan hal penting karena mempengaruhi pengukuran aset dan biaya. PABU, terutama standar akuntansi menetapkan penyajian dan pengungkapan tiap-tiap pos aset.



BAB V KONSEP DASAR






KONSEP DASAR
 
 



            Di bab sebelumnya telah dijelaskan, tentang penalaran, perekayasaan, dan rerangka konseptual. Penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif normatif, maka dalam penyimpulan harus diawali premis yang disepakati dan dianggap valid kebenarannya. Premis sangat bermanfaat dalam pengembangan rerangka konseptual. Premis biasanya berbentuk konsep. Konsep itu biasanya disebut dengan postulat, doktrin, fundamental dsb. Dan secara umum konsep tersebut disebut konsep dasar. Konsep dasar itu sendiri merupakan konseptualisasi karakteristik lingkungan akuntansi atau diterapkannya pelaporan keuangan.
            Konsep dasar apa ya, yang digunakan IAI? Ada yang tau kah ? IAI mengadopsi rerangka konseptual IASC, sehingga konsep dasarnya juga mengikuti IASC. Di bab ini juga dijelaskan berbagai sumber yang menyajikan daftar konsep dasar yang berbeda-beda. Selain itu dibab ini juga dijelaskan konsep dasar P & L yang cukup lengkap dan terpadu. Ada yang tau nggak, konsep apa saja yang dikemukakan P & L, konsep yang dikemukakan antara lain yaitu :
1.    Kesatuan usaha
2.    Kontinuitas kegiatan/usaha
3.    Penghargaan sepakatan
4.    Kos melekat
5.    Upaya dan capaian/hasul
6.    Bukti terverifikasi dan objektif
7.    Asumsi

Manfaat konsep dasar bisa disebut juga landasan dasar, yang bisa digunakan dalam penalaran pada tingkat perekayasaan. Selain itu untuk menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar bagi penyusun standar.
Sehingga konsep-konsep dasar diatas saling berkaitan. Selain itu konservatisme juga merupakan konsep dasar landasan penentuan perlakuan akuntansi dalam kondisi ketidakpastian.
Aset = Kewajiban + Ekuitas


BAB IV RERANGKA KONSEPTUAL-Suatu Model



RERANGKA KONSEPTUAL
(RK) – SUATU MODEL

Rerangka konseptual adalah suatu hasil dari perekayasaan yang sudah dibahas dibab sebelumnya. Didalam bab ini kita akan membahas rerangka konseptual versi FASB yang merupakan suatu model, kenapa sih bisa disebut suatu model? Maksud suatu model tersebut yaitu suatu bentuk atau model hasil perekayasaan yang dapat dijadikan acuan penalaran pengembangan rerangka acuan yang baru dalam konteks lingkungan yang berbeda. Model yang dipilih dalam rerangka konseptual ini memuat lengkap penjelasan, penalaran, argumen yang cocok dijadikan bahan dalam pembelajaran pendidikan teori akuntansi. Rerangka FASB ini juga memuat komponen utama karena rerangka itu sendiri adalah suatu acuan yang digunakan, komponen utama itu antara lain yaitu :
            1.      Tujuan pelaporan keuangan.
            2.      Karakteristik kualitatif informasi.
            3.      Elemen statemen keuangan.
            4.      Pengukuran dan pengakuan.
Rerangka konseptual juga merupakan hasil dari upaya-upaya sebelumnya oleh Komite Eksekutif Trueblood AAA sampai Komite Trueblood. Yang pertama dokumen yang dihasilkan adalah ASOBAT sampai dokumen yang dihasilkan FASB berupa Rerangka Konseptual. Dalam rerangka konseptual tujuan adalah komponen utama. Apa alasannya tujuan menjadi komponen utama? Karena dalam perekayasaan pelaporan keuangan awal yang dilakukan adalah penetapan tujuan, karena rerangka konseptual itu sendiri adalah landasan atau acuan yang digunakan dalam menyusun statemen keuangan. FASB berusaha melekatkan tujuan fungsional akuntansi dengan memfokuskan pada investor dan kreditor pihak dominan yang dituju. Tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik negara, sebab digunakan untuk mencapai tujuan ekonomik atau kemakmuran nasional.
Selain itu dalam pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan informasi. Informasi tersebut harus bermanfaat, ikatakan bermanfaat jika informasi tersebut dapat dipahami dan digunakan oleh pemakai, apa saja karakteristik informasi yang bermanfaat itu? informasi yang bermanfaat itu memiliki karakteristik kualitatif informasi antara lain keberpautan dan keterandalan.
           1.      Keberpautan :
a.       Nilai balikan.
b.      Nilai prediktif.
c.       Ketepatwaktuan.
           2.      Keterandalan :
                 a.       Keterujian.
                 b.      Ketepatan penyimbolan.
                 c.       Kenetralan.

Hierarki Kualitas Informasi
Dalam informasi yang bermanfaat keberpautan dan keterandalan merupakan kualitas yang harus melekat pada setiap informasi. Karena hal itu adalah dasar  yang menentukan informasi akan disajikan melalui statemen keuangan.
Atas dasar tujuan pelaporan dan kualitas informasi, yang harus diidentifikasi adalah fenomena dan kemudian disimbolkan secara tepat melalui statemen keuangan. Apa yang dimaksud elemen keuangan itu sendiri yaa? Elemen keuangan yaitu kriteria penting yang menentukan isi statemen keuangan yang akan disusun. Elemen keuangan itu sendiri akan merepresentasikan kegiatan perusahaan sehingga orang bisa membayangkan tanpa harus melihat secara langsung. Elemen-elemen statemen keuangan itu sendiri berpaut pada keputusan investasi dan kredit yaitu, posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dan sebagainya. Elemen statemen keuangan itu sendiri harus diidentifikasi dan dilakukan pengukuran agar mendapatkan ketepatan penyimbolan. Setelah dilakukan pengukuran, harus diketahui apakah elemen tersebut harus disajikan dalam statemen keuangan atau tidak atau disebut juga dengan pengakuan. Dalam pengakuan itu sendiri diperlukan kriteria tertentu. FASB menetapkan empat kriteria pengakuan konseptual (SFAC No.5, prg 68) : definitions, measurability, relevance, reliability.
Penalaran Penentuan Elemen-elemen Statemen Keuangan

Diatas telah disinggung secara singkat bahwa rerangka konseptual juga mempunyai pengaruh yang besar dalam melandasi pengembangan rerangka konseptual diberbagai negara lain. Organisasi profesi berusaha mengembangkannya contoh: IASC. Tersedianya berbagai model rerangka konseptual memudahkan negara untuk melakukan shopping for technology. Dengan adanya RK FASB, IASC tidak begitu memerlukan waktu lama untuk menghasilkan RK. Kemudian RK IASC diadopsi IAI menjadi RK IAI yang bernama Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDP2LK). IAI hanya memerlukan penerjemahan dalam menghasilkan RK.

BAB III Perekayasaan Pelaporan Keuangan




PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN

Dalam pengertian akuntansi sebagai teknologi akuntansi dapat didefinisi sebagai “rekayasa informasi”. Orang dapat merekayasa mekanisma pelaporan keuangan. Salah satu tujuan perekayasaan pelaporan keuangan yaitu alokasi sumber daya ekonomik secara efektif dan efisien untuk mencapai kemakmuran yang optimal. Akuntansi mempunyai peran dalam alokasi jika informasi yang dihasilkan dirancang atau disusun agar dapat mempengarauhi perilaku pengambil keputusan ekonomik dominan agar alokasi sumber daya negara efektif dan efisien.
Dalam pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara seksama agar pengendalian alokasi sumber daya secara automatis. Pengendalian secara automatis dicapai dan ditetapkan dengan adanya pedoman pelaporan keuangan yaitu Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Apabila PABU ditetapkan mekanisma selanjutnya yaitu menerapkan PABU pada lingkup mikro. Dalam tingkat mikro akuntansi dapat didefinisi sebagai proses/praktik yaitu proses identifikasi, pengukuran, pengakuan, penyajian objek pelaporan keuangan dengan cara tertentu yang menghasilkan informasi yang relevan kepada pihak yang berkepentingan yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

      A.     Proses Perekayasaan
Perekayasaan yaitu proses pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk memilih maupun menentukan teori, konsep, metode, serta teknik yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu. Jadi perekayasaan akuntansi yaitu proses pemikiran, penalaran logis yang digunakan untuk membuat struktur serta mekanisme pelaporan keuangan. Sedangkan pelaporan keuangan adalah hasil dari perekayasaan akuntansi. Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi tentang bagaimana informasi keuanganmuntuk semua unit usaha dan pemerintahan harus disediakan serta dilaporkan untuk pencapaian tujuan ekonomik. Proses perekayasaan pada dasarnya yaitu proses bagaimana kegiatan operasi perusahaan yang disimbolkan dalam bentuk laporan keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan kegiatan perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan secara langsung kegiatan operasi perusahaan.

      B.     Perekayasaan Sebagai Proses Deduktif
Perekayasaan sebagai penalaran deduktif-normatif, ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan agar menghasilkan rerangka teoritis akuntansi antara lain :
  1.  Postulat yang menggambarkan karakteristik unit usaha dan lingkungannya.
  2. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan.
  3. Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pemakai dan kemampuan menginterpretasi, memahami dan menganalisis informasi.
  4. Penentuan tentang apa yang harus dilaporkan.
  5.  Evaluasi pengukuran dan penyajian informasi tentang perusahaan dan lingkungan.
  6. Penentuan kendala-kendala terhadap serta deskripsi unit usaha dan lingkungannya.
  7.  Pengembangan serta penyusunan pernyataan umum dituangkan dalam bentuk dokumen resmi yang menjadi pedoman dalam menyusun standar akuntansi.
  8. Perancangbangunan struktur dan format sistem informasi akuntansi untuk menciptakan, mengolah, meringkas, dan menyajikan informasi sesuai standar/prinsip informasi yang berterima umum.

       C.      Siapa Merekayasa
Proses perekayasaan bukan upaya yang dilakukan perseorangan, tetapi upaya suatu tim yang melibatkan disiplin intelektual serta kekuatan politik mengingat perekayasaan itu merupakan proses yang serius hasil dan akan memberi dampak yang luas dan jangka panjang. Jadi perekayasa akuntansi merupakan tim multi displiner agar hasil dapat diandalkan sebagai wahana yang menjamin tercapainya tujuan sosial dan ekonomik.

       D.     Aspek Semantik Dalam Perekayasaan
Proses semantik tidak lain adalah proses untuk memilih dan menyimbolkan objek fisis kegiatan perusahaan yang relevan menjadi objek-objek/elemen statemen keuangan sehingga orang yang dituju oleh statemen keuangan dapat membayangkan operasi perusahaan tanpa harus menyaksikan secara langsung. Elemen-elemen/objek statemen keuangan dapat dipandang sebagai simbol kegiatan operasi perusahaan. Objek harus diukur secara finansial dan hasil pengukuran akan menjadi bahan oleh akuntansi. Bahan olah akan menentukan besar kecilnya (magnitude) elemen. Informasi semantik yang ada dalam statemen keuangan ditunjukkan oleh elemen (objects), besar kecilnya elemen (size), serta hubungan antar elemen(relationship).

       E.     Proses Saksama
Agar mencapai kualitas yang tinggi dan handal, proses perekayasaan harus dilaksanakan melalui berbagai tahap dan prosedur yang saksama serta teliti. Prosedur tersebut berlaku dalam penyusunan rerangka konseptual dan standar akuntansi. Berikut adalah proses saksama yang dilakukan FASB didalam penyusunan pernyataan resmi :
  1. Mengevaluasi masalah.
  2. Mengadakan riset atau penelitian. 
  3. Menyusun serta mendistribusi Memorandum Diskusi kepada pihak yang berkepentingan.
  4. Mengadakan dengar pendapat umum untuk membahas masalah yang diungkapkan didalam Memorandum Diskusi.
  5. Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan publik atas Memorandum Diskusi.
  6. Menerbitkan draft awal standar yang diusulkan atau disebut juga Exposure Draft (ED).
  7. Menganalisis serta mempertimbangkan tanggapan tertulis terhadap ED.
  8. Pemutusan penerbitan statemen atau tidak.
  9. Penerbitan statemen yang bersangkutan.
Prosedur diatas mengisyaratkan bahwa statemen memerlukan waktu cukup lama agar dapat disahkan serta diterbitkan.

       F.      Konsep Informasi Akuntansi
Kata kunci dalam definisi akuntansi yaitu informasi keuangan. Nilai informasi adalah kemampuan informasi supaya meningkatkan pengetahuan atau wawasan dan keyakinan pemakai dalam mengambil keputusan. Simbol atau elemen yang terdapat dalam statemen keuangan sebenarnya tidak memiliki makna atau arti jika setiap elemen diinterpretasi sebagai suatu objek yang berdiri sendiri. Statemen keuangan berisi rangkaian elemen-elemen (kata-kata) yang baru dapat ditangkap artinya  jika bentuk, isi, dan struktur statemen diartikan ecara kontekstual dengan PABU.  Informasi semantik harus ditangkap secara kontekstual dengan tiga komponen yaitu : objects, size, relationship. Informasi semantik dapat digambarkan sebagai berikut :

         G.   Rerangka Konseptual
Di Amerika rerangka konseptual yaitu jawaban pertanyaan yang menjadi konse-konsep terpilih yang dituangkan didalam dokumen resmi. Karena didalam perekayasaan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi diterapkan, maka rerangka konseptual di negara satu dengan yang lainnya akan berbeda. Rerangka konseptual melindungi profesi akuntansi dari politisasi. Meskipun akuntansi merupakan alat untuk mencapai tujuan nasional, akuntansi tidak bisa netral dari politisasi dalam arti kebijakan politik ekonomi suatu negara. Politisasi harus diartikan bahwa akuntansi diarahkan untuk tujuan negara. Sebagai satu kesatuan konsep koheren yang menetapkan sifat serta fungsi pelaporan keuangan, Kam(1990) menyatakan beberapa manfaat rerangka konseptual yaitu :
  1. Memberikan pengarahan/pedoman kepada pihak/badan yang bertanggungjawab didalam penyusunan standar akuntansi.
  2. Menjadi acuan dalam memecahkan masalah akuntansi.
  3. Menentukan batas pertimbangan dalam menyusun statemen keuangan.
  4. Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan serta keyakinannya terhadap statemen keuangan.
  5. Meningkatkan keterbandingan statemen  keuangan antara perusahaan satu dengan yang lainnya.
Konsep-konsep dan penalaran yang ada pada rerangka konseptual sebenarnya membentuk teori akuntansi sebagai penalaran logis.

        H.  Tiga Pengertian Penting
Terdapat tiga istilah penting yang perlu dibedakan serta saling berhubungan adalah prinsip akuntansi, standar akuntansi, prinsip akuntansi berterima umum. Prinsip akuntansi adalah segala idelogi, gagasan/pemikiran, asumsi, konsep, metode, kaidah, postulat, prosedur serta teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis ataupun praktis yang mempunyai fungsi  sebagai pengetahuan atau wawasan.
Standar akuntansi yaitu konsep, prinsip, metode, teknik dan sebagainya yang dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar yang berwenang agar diberlakukan didalam suatu lingkungan atau negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. PABU adalah rerangka pendoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber lain yang dudukung berlakunya secara resmi, yuridis, teoritis serta praktis. Dapat dikatakan bahwa PABU berbeda dengan standar akuntansi keduanya harus dibedakan dengan definisi prinsip akuntansi. Definisi prinsiip akuntansi, standar akuntansi dan PABU saling berkaitan dan membentuk pengertian PABU sebagai suatu rerangka pedoman.
Secara teoritis, rerangka konseptual seharusnya merupakan fundasi rerangka pedoman PABU serta harus direkayasa dulu sebelum standar. Rerangka konseptual pada umumnya disusun sesudah banyak standar akuntansi yang diterbitkan, beberapa versi atau jenis PABU menempatkan rerangka konseptual ditingkat yang kurang autoritatif. Tujuan tersebut yaitu supaya akuntan publik tidak begitu saja mengganti atau mengubah standar yang tidak sesuai dengan rerangka konseptual.

        I.    Struktur Akuntansi
Apabila pengertian akuntansi, teori akuntansi, rerangka konseptual, dan PABU dirangkum atau digambarkan dalam suatu diagram yang disebut struktur akuntansi. Struktur tersebut menggambarkan mekanisme pelaporan keuangan keuangan yang menghubungkan perekayasaan dan praktik akuntansi. Struktur tersebut juga memiliki manfaat untuk menunjukan dan mengenali bidang studi, bidang profesi, serta fungsi auditor apabila perekayasaan telah diterapkan dalam suatu lingkungan maupun negara. 

Untuk mejelaskan definisi akuntansi, struktur tersebut menggambarkan luas lingkup akuntansi sebagai pengetahuan sekaligus pekerjaan. Proses kegiatan yang telah digambarkan merupakan proses perekayasaan yang melibatkan teori akuntansi sebagai penalaran logis.
            1.      Bidang studi
Struktur diatas dapat dijadikan rerangka untuk menyusun kurikulum inti program studi akuntansi.
            2.      Bidang Profesi
Struktur diatas dapat menggambarkan kesempatan karier bagi orang yang menguasai seperangkat pengetahuan akuntansi.
           3.      Fungsi Auditor Independen.
Peran auditor indeenden sangat diperlukan untuk mengaudit apakah benar statemen keuangan telah disajikan sesuai PABU.  StaPBU yaitu suatu rerangka pedoman yang terdiri landasan konseptual dan operasional.


                      

Copyright 2009 TEORI AKUNTANSI. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates