Bagan kewajiban |
BAB VI ASET
Posted in
Jumat, 14 April 2017
ASET
Dalam suatu statemen/laporan
keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laba rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan lain-lain. Didalam laporan
posisi keuangan menggambarkan atau memberikan informasi mengenai elemen aset, liabilitas, dan ekuitas. Disini
kita akan membahas tentang aset. Ada yang tau nggak sih, aset itu apa ya?
Aset
adalah elemen dalam neraca yang akan membentuk informasi semantik berupa
laporan keuangan dihubungkan dengan elemen liabilitas dan ekuitas. Aset
merepresentasikan potensi perusahaan atau badan usaha dalam memproduksi barang
dan jasa. Suatu objek atau pos bisa disebut aset apabila memenuhi beberapa
karakteristik diantaranya yaitu : manfaat ekonomik masa datang/depan yang
pasti, dapat dikuasai dan dikendalikan oleh entitas, timbul akibat transaksi
masa lalu.
Suatu objek dapat disebut aset
apabila mengandung manfaat ekonomik yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan
pendapatan/kas dimasa yang akan datang. Aset juga merupakan suatu objek yang
tidak harus dimiliki namun dapat dikuasai. Penguasaan ini mengandung arti bahwa
entitas memiliki kemampuan untuk memelihara, menukarkan, maupun menggunakan
manfaat ekonomik serta mencegah akses pihak lain terhadap manfaat. Kemudian
aset tersebut harus timbul atas transaksi masa lalu, karena penguasaan harus
didahului oleh transaksi atau kejadian ekenomik.
Selain karakteristik yang dijelaskan
diatas ada karakteristik pendukung yang disebutkan FASB antara lain melibatkan
kos, berwujud, tertukarkan, terpisahkan, dan berkekuatan hukum. Karakteristik tersebut
bersifat menguatkan adanya aset.
a. Melibatkan kos : pemerolehan
aset pada umumnya melibatkan kos sebagai penghargaan kesepakatan.
b. Berwujud: suatu sumber
ekonomik yang secara fisis dapat diamati lebih kuat disebut sebagai aset. Namun
keterwujudan bukan kriteria mendefinisi aset.
c. Tertukarkan : manfaat
ekonomik tidak hanya terletak pada daya tukar namun juga pada daya guna suatu
objek produksi.
d. Terpisahkan: ketertukaran dan
keterpisahan hanya syarat memperoleh manfaat suatu aset. FASB tidak memasukkan
keterpisahan sebagai kriteria untuk mendefinisi aset.
e. Berkekuatan hukum: pada
umumnya kemampuan suatu entitas untuk menguasai manfaat ekonomik timbul akibat
hak-hak hukum.
Diatas kan
sudah dijelaskan karakteristik aset, nah untuk mengetahui aset tersebut maka dilakukan pengukuran, penilaian, pengakuan, dan penyajian.
a. Maksud dari pengukuran ini
adalah penentuan jumlah rupiah/ angka yang harus dilekatkan pada suatu objek
aset pada saat terjadi yang akan dijadikan data.
b. Penilaian: proses penentuan
jumlah rupiah objek untuk menentukan makna ekonomi di masa lalu, sekarang, dan
masa mendatang. Bisa dikatakan penentuan angka satuan pengukur terhadap suatu
objek. Tujuan penilaian aset adalah merepresentasi atribut pos aset yang
memilki tujuan kuantitatif. Dan dasar penilaian menurut FASB ada 5 yaitu : historical
cost, current (replacement) cost, net realizable value, present value or future
cash flows.
c. Pengakuan: pengakuan aset
dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi/kejadian. Selain itu kriteria
keterukuran, keterandaan, keberpautan harus dipenuhi pula. Pengakuan sifatnya
konseptual dan umum. Penerapan kaidah pengakuan sebenarnya berkaitan dengan
masalah suatu kos dikapitalisasi/dibiayakan. Apabila pengakuan tidak dipenuhi,
kos harus diperlakukan menjadi beban pendapatan sebagai biaya atau rugi.
d. Penyajian: pos-pos aset harus
dipelajari dari standar yang mengatur tiap pos. penentuan kos suatu objek pada
saat pemerolehan merupakan hal penting karena mempengaruhi pengukuran aset dan
biaya. PABU, terutama standar akuntansi menetapkan penyajian dan pengungkapan
tiap-tiap pos aset.
BAB V KONSEP DASAR
Posted in
Sabtu, 08 April 2017
|
Di
bab sebelumnya telah dijelaskan, tentang penalaran, perekayasaan, dan rerangka
konseptual. Penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif
normatif, maka dalam penyimpulan harus diawali premis yang disepakati dan
dianggap valid kebenarannya. Premis sangat bermanfaat dalam pengembangan
rerangka konseptual. Premis biasanya berbentuk konsep. Konsep itu biasanya
disebut dengan postulat, doktrin, fundamental dsb. Dan secara umum konsep
tersebut disebut konsep dasar. Konsep dasar itu sendiri merupakan
konseptualisasi karakteristik lingkungan akuntansi atau diterapkannya pelaporan
keuangan.
Konsep
dasar apa ya, yang digunakan IAI? Ada yang tau kah ? IAI mengadopsi rerangka
konseptual IASC, sehingga konsep dasarnya juga mengikuti IASC. Di bab ini juga
dijelaskan berbagai sumber yang menyajikan daftar konsep dasar yang
berbeda-beda. Selain itu dibab ini juga dijelaskan konsep dasar P & L yang
cukup lengkap dan terpadu. Ada yang tau nggak, konsep apa saja yang dikemukakan
P & L, konsep yang dikemukakan antara lain yaitu :
1. Kesatuan
usaha
2.
Kontinuitas kegiatan/usaha
3.
Penghargaan sepakatan
4.
Kos melekat
5.
Upaya dan capaian/hasul
6.
Bukti terverifikasi dan objektif
Manfaat konsep dasar bisa disebut
juga landasan dasar, yang bisa digunakan dalam penalaran pada tingkat perekayasaan. Selain
itu untuk menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan
standar bagi penyusun standar.
Sehingga konsep-konsep dasar
diatas saling berkaitan. Selain itu konservatisme juga merupakan konsep dasar
landasan penentuan perlakuan akuntansi dalam kondisi ketidakpastian.
BAB IV RERANGKA KONSEPTUAL-Suatu Model
Posted in
Minggu, 02 April 2017
RERANGKA KONSEPTUAL
(RK) – SUATU MODEL
Rerangka
konseptual adalah suatu hasil dari perekayasaan yang sudah dibahas dibab
sebelumnya. Didalam bab ini kita akan membahas rerangka konseptual versi FASB
yang merupakan suatu model, kenapa sih bisa disebut suatu model? Maksud suatu
model tersebut yaitu suatu bentuk atau model hasil perekayasaan yang dapat
dijadikan acuan penalaran pengembangan rerangka acuan yang baru dalam konteks
lingkungan yang berbeda. Model yang dipilih dalam rerangka konseptual ini
memuat lengkap penjelasan, penalaran, argumen yang cocok dijadikan bahan dalam
pembelajaran pendidikan teori akuntansi. Rerangka FASB ini juga memuat komponen
utama karena rerangka itu sendiri adalah suatu acuan yang digunakan, komponen
utama itu antara lain yaitu :
1. Tujuan pelaporan
keuangan.
2.
Karakteristik kualitatif
informasi.
3.
Elemen statemen keuangan.
4. Pengukuran dan
pengakuan.
Rerangka konseptual
juga merupakan hasil dari upaya-upaya sebelumnya oleh Komite Eksekutif Trueblood
AAA sampai Komite Trueblood. Yang pertama dokumen yang dihasilkan adalah ASOBAT
sampai dokumen yang dihasilkan FASB berupa Rerangka Konseptual. Dalam rerangka
konseptual tujuan adalah komponen utama. Apa alasannya tujuan menjadi komponen
utama? Karena dalam perekayasaan pelaporan keuangan awal yang dilakukan adalah
penetapan tujuan, karena rerangka konseptual itu sendiri adalah landasan atau
acuan yang digunakan dalam menyusun statemen keuangan. FASB berusaha melekatkan
tujuan fungsional akuntansi dengan memfokuskan pada investor dan kreditor pihak
dominan yang dituju. Tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan tujuan sosial dan ekonomik
negara, sebab digunakan untuk mencapai tujuan ekonomik atau kemakmuran
nasional.
Selain itu
dalam pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan informasi. Informasi
tersebut harus bermanfaat, ikatakan bermanfaat jika informasi tersebut dapat
dipahami dan digunakan oleh pemakai, apa saja karakteristik informasi yang
bermanfaat itu? informasi yang bermanfaat itu memiliki karakteristik kualitatif
informasi antara lain keberpautan dan keterandalan.
1. Keberpautan :
a. Nilai balikan.
b. Nilai prediktif.
c. Ketepatwaktuan.
2.
Keterandalan :
a.
Keterujian.
b.
Ketepatan penyimbolan.
c.
Kenetralan.
Hierarki Kualitas Informasi |
Dalam informasi
yang bermanfaat keberpautan dan keterandalan merupakan kualitas yang harus
melekat pada setiap informasi. Karena hal itu adalah dasar yang menentukan informasi akan disajikan
melalui statemen keuangan.
Atas dasar
tujuan pelaporan dan kualitas informasi, yang harus diidentifikasi adalah
fenomena dan kemudian disimbolkan secara tepat melalui statemen keuangan. Apa yang
dimaksud elemen keuangan itu sendiri yaa? Elemen keuangan yaitu kriteria
penting yang menentukan isi statemen keuangan yang akan disusun. Elemen keuangan
itu sendiri akan merepresentasikan kegiatan perusahaan sehingga orang bisa
membayangkan tanpa harus melihat secara langsung. Elemen-elemen statemen
keuangan itu sendiri berpaut pada keputusan investasi dan kredit yaitu, posisi
keuangan, perubahan posisi keuangan dan sebagainya. Elemen statemen keuangan
itu sendiri harus diidentifikasi dan dilakukan pengukuran agar mendapatkan
ketepatan penyimbolan. Setelah dilakukan pengukuran, harus diketahui apakah
elemen tersebut harus disajikan dalam statemen keuangan atau tidak atau disebut
juga dengan pengakuan. Dalam pengakuan itu sendiri diperlukan kriteria
tertentu. FASB menetapkan empat kriteria pengakuan konseptual (SFAC No.5, prg
68) : definitions, measurability, relevance, reliability.
Penalaran Penentuan Elemen-elemen Statemen Keuangan |
Diatas telah
disinggung secara singkat bahwa rerangka konseptual juga mempunyai pengaruh
yang besar dalam melandasi pengembangan rerangka konseptual diberbagai negara
lain. Organisasi profesi berusaha mengembangkannya contoh: IASC. Tersedianya berbagai
model rerangka konseptual memudahkan negara untuk melakukan shopping for
technology. Dengan adanya RK FASB, IASC tidak begitu memerlukan waktu lama
untuk menghasilkan RK. Kemudian RK IASC diadopsi IAI menjadi RK IAI yang
bernama Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDP2LK). IAI
hanya memerlukan penerjemahan dalam menghasilkan RK.
Langganan:
Postingan (Atom)